Minggu, 14 Maret 2010

Wisata Kuliner: Brongkos Ijo Bu Padmo


Pernah menikmati brongkos Warung Ijo Bu Padmo yang berada di bawah Jembatan Krasak, Tempel, Sleman? Nah, ini dia! Diam-diam ternyata brongkos Warung Ijo Bu Padmo ini telah terkenal sejak tahun 1950. Jadi, sudah hampir 60 tahun warung ini melayani pecinta brongkos dan sampai sekarang tetap melegenda. Hebat kan?

Bagi Anda yang hobi wisata kuliner, jangan pernah keliru kalau mau menikmati brongkos Warung Ijo sebab sekarang ada banyak warung brongkos yang menggunakan nama Brongkos Warung Ijo juga. Bahkan fisik warungnya juga bercat hijau. Ssst, hati-hati ya, Warung Ijo Bu Padmo tidak buka cabang lho. Jadi, jangan sampai tersesat sehingga tidak kecewa (bukan promosi, tapi kenyataannya memang begitu kok).
Nah, siap-siaplah dengan kejutan sensasional yang akan menggoyang lidah Anda dengan sajian brongkos Warung Ijo Bu Padmo. Jika Anda memang berperut karung, boleh pesan dua porsi sekaligus. Sebab porsinya memang bukan porsi kuli. Tembi sendiri pingin pesan dua porsi sekaligus, tapi nggak enak di hati. Kecuali bikin boros, malu juga disangka berperut karung. Seporsi brongkos harganya cuma Rp 10.000,- (harga pertengahan bulan Juli 2008). Tambah segelas teh manis cuma Rp 1.000,-. Tambah sepotong empal, babat, atau iso yang telah dibacem dan digoreng cuma Rp 5.000,-.

Brongkos Warung Ijo Bu Padmo menjadi legendaris karena mmm, rasanya memang seperti kata Bondan Winarno itu, “mak nyusss.” Komposisi bumbu yang dibuatnya demikian pas banget. Kuahnya tidak terlalu encer, tetapi juga tidak terlalu kental. Warnanya juga tidak pucat namun juga tidak terlalu gelap seperti rawon Jawa Timur. Dagingnya? Jangan tanya deh. Benar-benar empuk. Terasa lembut jika dikunyah. Ditelan terasa nyaman. Bumbu-bumbunya itu lho ngresep banget di serat-serat daging atau koyornya. Pantaslah jika banyak orang menjadi ketagihan dengan brongkos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar